header-int

Mandi Wajib Bagi Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Islam

Selasa, 26 Mar 2024, 11:19:04 WIB - 428 View
Share
Mandi Wajib Bagi Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Islam

Mandi wajib menurut Saiyid Mahadhir dalam kitabnya, para ulama sering menyebut istilah  “Janabah Ghusl” atau “Mandi Janabah”.

Dari segi bahasa, Ibnu Faris, penulis kamus Maqayis Al-Lughah, menjelaskan bahwa Janabah sendiri berarti “jauh”, bukan “dekat”. Disebut “jauh” karena seseorang yang berstatus janabah berada pada kedudukan yang jauh (tidak mampu melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran dan berdiam diri di masjid.
Dalam kitab Al-Maushu'ah al-Fiqhiyyah istilahnya adalah bain janabah isti'maalu maain thohuurin fii jamii'il badani ala wajhin makhshushih bisyuruuthin wa arkanin artinya menggunakan air suci ini ke seluruh tubuh dengan tata cara khusus dengan syarat dan kolom.

Hubungan antara kata “Ghusl Janabah” dan “mandi wajib” sudah jelas dari hukum wajibnya, itulah sebabnya “Ghusl Janabah” lebih dikenal dengan “mandi wajib”.

Laki-laki dan perempuan muslim wajib mandi jika memenuhi beberapa syarat seperti: keluarnya air mani setelah haid dan berhentinya pendarahan setelah melahirkan pada wanita.

Pasangan suami istri juga wajib mandi wajib setelah berhubungan badan.

Kondisi di atas dapat menyebabkan layanan yang dimiliki menjadi tidak valid. Oleh karena itu, ketika keadaan tersebut terjadi maka wajib mandi agar sah kembali beribadah.

Niat berenang itu wajib

Sebelum mandi wajib, bacalah niatnya terlebih dahulu. Niat berenang wajib ini bisa dibacakan dengan suara keras atau dalam hati. Niat juga dapat diungkapkan melalui membaca atau sekadar melalui makna.

Berikut niat umum berenang wajib:

Nawaitul Ghusla Liraf 'il Hadatsil Akbari Fardhal Lillaahi Ta'aala

Artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar Janabah, Fardhu, karena Allah Ta'ala.”

Niat mandi wajib dilakukan setelah berhubungan badan

Beberapa hadis menunjukkan bahwa niat mandi wajib setelah berhubungan badan bagi pasangan suami istri berbeda dengan niat mandi wajib bagi wanita setelah haid dan nifas. Mandi wajib setelah berhubungan intim disebut juga dengan mandi junub.

Berikut bacaan niat mandi junub :

Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbari Minal Janabati Fardhal Lillahi Ta'ala

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, saya niat mandi untuk menghilangkan hadas pokok Jinabah, Fardu, karena Allah Ta’ala.” »

Niat mandi wajib dilakukan setelah haid

Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidil fardhal lillahi ta'ala

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, saya niat mandi untuk menghilangkan hadas pokok haid, Fardu karena Allah Ta’ala.” »

Tata cara mandi wajib yang benar dan sah menurut ajaran Islam

Berikut tata cara mandi wajib menurut sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW:

Baca Niat Mandi Wajib “Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal nifaasi fardhal lillahi ta’ala”

Cuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.

Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh lainnya seperti anus, pusar, sela-sela kaki, dan ketiak dengan tangan kiri.

Cuci tangan Anda kembali (Anda bisa membilasnya dengan sabun atau air).

Berwudhu sambil membaca niat: nawaiitu wudhu liraf'il hadatsil fardhon lillahi ta'ala.

Basahi kepala Anda dan gerakkan jari Anda ke rambut saat masih basah setelah direndam dalam air.

Bilas kepala Anda tiga kali.

Bilas seluruh tubuh, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki kanan dan kiri.

Setelah menyelesaikan 8 langkah mandi wajib ini, Anda bisa melakukan aktivitas bersih-bersih sambil mandi seperti biasa.

Rutinitas mandi yang berbeda diperlukan untuk pria dan wanita

Ternyata tata cara mandi yang dianjurkan untuk pria dan wanita berbeda. Perbedaannya pada profesional ini

Unidha Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Madiun, disingkat UNIPMA adalah universitas Persatuan Guru Republik Indonesia di Madiun, Indonesia, yang berdiri pada 17 Mei 1976. Rektor pada tahun 2022 adalah Dr. Supri Wahyudi Utomo, M.Pd.
© 2024 Universitas Indonesia Raya Follow Universitas Indonesia Raya : Facebook Twitter Linked Youtube