Sejarah G20
Terbentuknya G20 pada tahun 1999 merupakan akibat dari rasa frustrasi masyarakat internasional terhadap ketidakmampuan G7 dalam menangani permasalahan perekonomian global pada saat itu. Pendapat yang berlaku saat itu adalah pentingnya melibatkan negara-negara dengan argumen menengah yang mempunyai pengaruh di sektor ekonomi dalam negosiasi.
sama dijelaskan di situs Departemen Keuangan, misi utama G20 adalah menyatukan negara-negara maju dan berkembang untuk mengatasi krisis, khususnya di Asia, Rusia, dan Amerika Latin.
KTT G20 awalnya merupakan pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Namun, G20 telah mengundang para kepala negara ke pertemuan tersebut sejak tahun 2008 dan diskusi di bidang pembangunan juga diadakan pada tahun 2010.
Sejak saat itu, G20 terdiri dari komponen keuangan dan komponen Sherpa. "Sherpa" berasal dari istilah pemimpin di Nepal dan menggambarkan bagaimana Sherpa G20 memimpin pertemuan puncak.
negara-negara anggota G20
Negara-negara anggota G20 adalah:
- Afrika Selatan
- Amerika Serikat
- Arab Saudi
- Argentina
- Australia
- Brasil
- India
- Indonesia
- Inggris
- Italia
- Jepang
- Jerman
- Kanada
- Meksiko
- Republik Korea
- Rusia
- Perancis
- Cina
- Turki
- Uni Eropa
Jenis pertemuan G20
Mengingat permasalahan global, G20 telah menetapkan tiga agenda pertemuannya. Agenda ini dimulai dari rapat tingkat kelompok kerja, rapat tingkat menteri dan wakil, serta diakhiri dengan konferensi tingkat tinggi (KTT).
1.Kelompok kerja
Pertemuan lain yang diselenggarakan oleh G20 adalah Kelompok Kerja. Kelompok kerja ini terdiri dari para ahli dari negara-negara G20 dan membahas isu-isu spesifik terkait agenda G20.
Setelah dilakukan pembahasan di kelompok kerja, hasil pembahasan akan mengalir ke kementerian.
2. Rapat Tingkat Menteri dan Wakil Menteri/Rapat Tingkat Menteri dan Wakil Menteri
Pertemuan diadakan di tingkat menteri dan wakil menteri di setiap area fokus forum. Di bidang keuangan, terdapat satu kesatuan Rapat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral yang disebut dengan Rapat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG).
Setelah itu, pertemuan perwakilan tersebut disebut sebagai "Pertemuan Deputi Keuangan dan Bank Sentral" (FCBD). Setelah perundingan selesai, hasil pembahasan akan disampaikan kepada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
Manfaat G20 bagi Indonesia
Pada tahun 2022, Indonesia memimpin KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada 14-15 November 2022. Dengan mengusung motto “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bekerja sama memulihkan bersama, bangkit. menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.
Manfaat G20 bagi Indonesia adalah sebagai berikut:
Menjadi presiden apa itu G20 di tengah pandemi dapat menunjukkan ketahanan perekonomian Indonesia dalam menghadapi krisis
- Suatu bentuk pengakuan terhadap status Indonesia sebagai salah satu negara denganperekonomian terbesar di dunia dan sebagai perwakilan negara berkembang lainnya.
- Nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari segi aktivitas perekonomian maupun kepercayaan masyarakat nasional dan internasional.
- Indonesia dapat membentuk agenda perundingan G20 untuk mendukung dan memberikan pengaruh positif terhadap pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.